Sampoerna Berkomitmen Mendukung Pertumbuhan Ekonomi melalui Ekspansi Ekspor Produk Tembakau Inovatif

4 minutes reading
Wednesday, 26 Mar 2025 11:02 0 5 Admin

PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) melaksanakan pelepasan ekspor dan ekspansi produk tembakau inovatif bebas asap IQOS – TEREA di fasilitas produksi Sampoerna di Karawang, Jawa Barat. Langkah strategis ini menegaskan komitmen Sampoerna dalam mendukung pengembangan ekonomi Indonesia melalui investasi jangka panjang dan memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional melalui hilirisasi industri tembakau.

Karawang,
25 Maret 2025
– PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) melaksanakan pelepasan
ekspor dan ekspansi produk tembakau inovatif bebas asap IQOS – TEREA di fasilitas produksi Sampoerna di Karawang, Jawa
Barat. Langkah strategis ini menegaskan komitmen Sampoerna dalam mendukung
pengembangan ekonomi Indonesia melalui investasi jangka panjang dan memperkuat
pertumbuhan ekonomi nasional melalui hilirisasi industri tembakau.

Di kesempatan ini,
Sampoerna melakukan pelepasan ekspor ke Malaysia, yang merupakan salah satu pasar
ekspor terbesar untuk produk tembakau inovatif bebas asap IQOS – TEREA. Untuk pertama kalinya, Sampoerna juga mengekspor ke
Armenia, sebagai tujuan ekspor baru. Selain itu, pada tanggal 20 dan 24 Maret
lalu, Sampoerna juga melakukan ekspor produk tembakau inovatif bebas asap ke
Jepang dan Belanda (Rotterdam) untuk dipasarkan di Duty Free.

Pada tahun 2024, Sampoerna
telah melakukan ekspor produk tembakau inovatif bebas asap IQOS – TEREA ke
15 tujuan ekspor, meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2023. Nilai
ekspor Sampoerna bersama PT Philip Morris Indonesia (PMID) pada tahun 2024
mencapai hampir USD 250 juta untuk produk rokok dan produk tembakau inovatif
bebas asap. Dari jumlah tersebut, sekitar 20 persen merupakan ekspor produk
tembakau inovatif bebas asap yang nilainya mencapai lebih dari USD 50 juta.
Nilai ekspor ini mengalami kenaikan hampir dua kali lipat bandingkan tahun
2023. Peningkatan ini mencerminkan keberhasilan strategi ekspansi Sampoerna
dalam memperluas pasar global.

Lebih lanjut,
untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dan menunjang kegiatan operasional,
Sampoerna bermitra dengan lebih dari 22.000 petani tembakau dan cengkih, serta
menggunakan barang dan jasa dari 1.700 pemasok dalam negeri. Selain itu, untuk
memasarkan produk tembakau inovatif bebas asap, Sampoerna juga menjalin kerja
sama dengan 600 UMKM lokal di 20 kota di Indonesia yang menciptakan lebih dari
1.300 lapangan kerja baru dan melibatkan lebih dari 18.000 anggota Sampoerna
Retail Community (SRC).

Direktur Sampoerna, Elvira Lianita, menyatakan
bahwa hal ini adalah bukti nyata upaya Sampoerna dalam memperluas tujuan ekspor
serta turut menggerakkan roda perekonomian Indonesia. “Upaya ini juga
menunjukkan peran aktif Sampoerna dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia
melalui investasi berkelanjutan, hilirisasi, inovasi, penyerapan tenaga kerja,
dan pengembangan sumber daya manusia, serta penciptaan nilai tambah untuk
mendukung target pemerintah dalam mencapai pertumbuhan ekonomi 8%.”

Direktur
Jenderal Bea dan Cukai, Askolani,
yang menghadiri acara
pelepasan ekspor dan ekspansi produk tembakau inovatif bebas asap, memberikan
apresiasi atas komitmen investasi Sampoerna. “Kami mengapresiasi
konsistensi Sampoerna dalam melakukan penguatan ekonomi kita. Tentunya ini
menjadi dukungan untuk bagaimana kita menumbuhkan perekonomian yang saat ini 5%
bisa menjadi 8% sesuai harapan kita semua,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa produk
tembakau inovatif bebas asap, yang lahir dari riset panjang, memiliki dampak
ekonomi yang panjang, seperti penyerapan tenaga kerja, penerimaan pajak dan
cukai, serta devisa bagi negara. Ditambahkan juga, Ditjen Bea dan Cukai akan terus
mendukung upaya ini dari sisi pelayanan ekspor dan impor.

Pada tahun 2023, Sampoerna
menginvestasikan USD 330 juta atau setara Rp5,3 triliun untuk pembangunan
fasilitas produksi produk tembakau inovatif bebas asap di Karawang, Jawa Barat.
Fasilitas ini merupakan pabrik produk tembakau inovatif bebas asap Philip
Morris International (PMI) pertama di Asia Tenggara dan yang ketujuh di dunia.
Tidak hanya melayani pasar domestik, fasilitas ini juga memasok kebutuhan
ekspor di wilayah Asia Pasifik, menjadikan Sampoerna sebagai pusat ekspor PMI ke
lebih dari 30 tujuan ekspor, baik untuk produk rokok maupun produk tembakau
yang dipanaskan.

Fasilitas produksi di
Karawang ini dilengkapi dengan laboratorium penelitian dan pengembangan kelas
dunia (advanced lab), yang merupakan satu dari empat laboratorium produk
tembakau inovatif bebas asap milik PMI di dunia dan satu-satunya di kawasan
Asia Tenggara. Laboratorium ini melakukan pengujian dan analisis kualitas
produk tembakau inovatif bebas asap di berbagai afiliasi PMI, didukung oleh 200
tenaga ahli Indonesia dengan kualifikasi tinggi.

”Hadirnya produk tembakau
inovatif bebas asap di Indonesia adalah wujud komitmen perusahaan untuk terus
melakukan inovasi yang berlandaskan pada penelitan ilmiah serta pendekatan
pengurangan bahaya pada produk tembakau. Upaya ini bertujuan untuk memberikan
pilihan yang lebih baik bagi perokok dewasa,” ujar Elvira.

Elvira menambahkan
berbagai pencapaian yang diraih oleh Sampoerna tidak lepas dari dukungan penuh
yang selama ini diberikan Pemerintah, khususnya Kementerian Keuangan Republik Indonesia,
yang menjadi salah satu motor pertumbuhan bisnis perusahaan. ”Kami percaya
bahwa potensi ekspor masih dapat ditingkatkan. Oleh karena itu, kami
membutuhkan dukungan Kementerian Keuangan dalam bentuk kebijakan yang tepat
untuk mendorong ekspor ke pasar global,” ujar Elvira.

Selain itu, Elvira
menyampaikan apresiasi atas komitmen pemerintah dalam menciptakan iklim
investasi usaha yang kondusif di Indonesia. Upaya pemerintah yang konsisten
terhadap stabilitas dan pertumbuhan ekonomi telah menginspirasi optimisme di
kalangan dunia usaha dan investor.

“Sampoerna berharap
kolaborasi yang baik antara pemerintah dan sektor industri dapat terus terjalin
untuk mencapai tujuan bersama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
pertumbuhan ekonomi nasional,” tutup Elvira.

Artikel ini juga tayang di vritimes

Featured

LAINNYA